SEJARAH BATIK DI INDONESIA
Kamis, 06 Maret 2014- SEJARAH BATIK DI INDONESIA
Sejarah
pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan
Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa
catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan
Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
Jadi
kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan
Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.
Adapun
mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan
khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad
ke-XIX.
Batik
yang dihasilkan adalah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan
batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar
tahun 1920.
Adapun
kaitan dengan penyebaran ajaran Islam, banyak daerah-daerah pusat
perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik
menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang Muslim melawan
perekonomian Belanda.
Kesenian
batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu.
Awalnya
batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk
pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak
dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini
dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya
masing-masing. Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat
dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah
tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya
hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang
digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan
kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli
Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi,
soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya
dibuat dari tanah lumpur.
Jaman
Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majapahit,
dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah
daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan
asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan
perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah
riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari
peninggalan di zaman kerajaan Majapahit.
Pada
waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam
sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat
bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama
Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh
Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan
disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret.
Demikianlah
maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang
menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama
Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.
0 komentar:
Posting Komentar